Teknologi sudah
bukan menjadi bahan asing lagi di sekitar kita. Kita bisa menemukan
berbagai macam jenis teknologi di sekeliling kita. Perkembangan
teknologi seakan tidak bisa dibendung lagi. Banyak pihak yang terus
berusaha untuk mengembangkan serta menciptakan Teknologi Cerdas untuk bisa digunakan di masa depan. Dengan Teknologi Cerdas ini,
pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan ringan untuk dikerjakan.
Selain itu, komunikasi dan penyampaian informasi pun menjadi lebih cepat
dan efisien. Hal ini tentu menjadi sebuah langkah maju bagi manusia
menuju kehidupan masa depan yang lebih baik.
Bak dua sisi mata uang, kemajuan teknologi memang memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Namun meski banyak terjadi kasus-kasus cyber crime,
tak bisa disangkal jika kemajuan teknologi juga telah menjadi kebutuhan
manusia. Dan kini, manusia memang tidak akan bisa dilepaskan dengan
teknologi karena manfaat dan pengaruhnya yang begitu besar terhadap
kehidupan manusia.
Salah satu
manfaat teknologi adalah sebagai media edukasi atau pembelajaran. Ya,
dengan adanya teknologi, sistem penyampaian edukasi menjadi lebih
menarik. Sistem
pembelajaran dengan konsep teknologi ini dapat kita temui di beberapa
taman hiburan atau tempat rekreasi di Indonesia, salah satunya ada di
Jawa Timur Park 1 yang terletak di kota Malang. Di sini kita dapat
menemukan wahana sejenis Holiday Technology bernama Science
Centre Kimia & Biologi. Di wahana ini, terdapat perpaduan antara
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai alat peraga yang ada dan
bisa langsung digunakan. Selain itu juga ada wahana Outdoor Science
Center atau Taman Fisika yang juga menyuguhkan ilmu-ilmu fisika yang
dikemas dengan teknologi terkini.
Salah satu alat peraga adalah yang cukup menarik perhatian adalah Generator Van de Graff. Dengan menyentuh silinder utama generator Van de Graff ini, maka rambut dan bulu kita akan berdiri. Bagaimana bisa? Generator Van de Graff ini terdiri dari kubah logam, sisir logam bawah dan atas, serta silinder logam dan silinder politena yang dihubungkan oleh sabuk karet.
Cara kerjanya adalah dengan menggunakan teknologi kelistrikan yaitu dengan mengalirkan arus listrik dan menggerakkan motor generatornya. Akibatnya silinder politena berputar dan menggerakkan sabuk karet dan membuatnya bermuatan positif. Muatan positif ini lalu dibawa darii sisir logam bawah ke sisir logam atas hingga menuju kubah yang membuat kubah juga bermuatan positif. Sabuk karet terus bergerak ke bawah lagi dan mengulangi proses yang sama.
Proses ini terus berlangsung sehingga menghasilkan muatan listrik positif yang banyak di kubah. Hal ini memicu rambut kita menjadi berdiri jika kita memegang generator Van de Graff ini. Alat peraga ini tentu membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam mempelajari ilmu kelistrikan. Secara tidak langsung, siswa bisa menikmati wahana-wahana yang ada sambil mengetahui ilmu muatan listrik.
Salah satu alat peraga adalah yang cukup menarik perhatian adalah Generator Van de Graff. Dengan menyentuh silinder utama generator Van de Graff ini, maka rambut dan bulu kita akan berdiri. Bagaimana bisa? Generator Van de Graff ini terdiri dari kubah logam, sisir logam bawah dan atas, serta silinder logam dan silinder politena yang dihubungkan oleh sabuk karet.
Cara kerjanya adalah dengan menggunakan teknologi kelistrikan yaitu dengan mengalirkan arus listrik dan menggerakkan motor generatornya. Akibatnya silinder politena berputar dan menggerakkan sabuk karet dan membuatnya bermuatan positif. Muatan positif ini lalu dibawa darii sisir logam bawah ke sisir logam atas hingga menuju kubah yang membuat kubah juga bermuatan positif. Sabuk karet terus bergerak ke bawah lagi dan mengulangi proses yang sama.
(Generator Van de Graff)
Proses ini terus berlangsung sehingga menghasilkan muatan listrik positif yang banyak di kubah. Hal ini memicu rambut kita menjadi berdiri jika kita memegang generator Van de Graff ini. Alat peraga ini tentu membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam mempelajari ilmu kelistrikan. Secara tidak langsung, siswa bisa menikmati wahana-wahana yang ada sambil mengetahui ilmu muatan listrik.
Keberadaan
wahana-wahana ilmu pengetahuan dengan teknologi seperti ini tentunya
sangat efektif untuk menunjang pembelajaran siswa. Hal ini bermanfaat
sehingga siswa tidak hanya mengerti teori ilmu yang mereka pelajari,
namun juga dalam hal praktek langsung. Selain itu, siswa tentu menjadi
lebih semangat dan gembira karena wahana-wahana ini juga bisa digunakan
untuk refreshing dan bermain. Wahana-wahana ini sebenarnya juga tidak
hanya menarik bagi anak-anak kalangan pelajar saja, orang dewasa juga
bisa menikmati kecanggihan teknologi yang dipadu dengan ilmu pengetahuan
ini. Dan tentunya keberadaan wahana-wahana ini bisa dijadikan destinasi
alternatif saat hari libur tiba karena selain bisa refreshing, kita
juga bisa belajar dan menambah wawasan yang ada.
Selain
wahana-wahana yang ada di tempat rekreasi, teknologi media pembelajaran
sebenarnya juga bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Sistem yang dilakukan bisa melalui sistem pembelajaran online ataupun media interaktif. Sistem pembelajaran dengan teknologi seperti ini sudah dilaksanakan di beberapa sekolah-sekolah favorit.
Sistem online
atau E-Learning mungkin yang paling sering digunakan. Dengan ini guru
tak harus bertatap muka dengan siswa-siswa untuk menyampaikan materinya.
Cukup megirim tugas lewat email atau memasang informasi di web, siswa
akan dapat membukanya lewat komputer dengan koneksi internet, baik di
sekolah maupun saat di rumah. Selain
itu, peran jejaring sosial juga tidak bisa dianggap remeh. Jejaring
sosial seperti Facebook atau Twitter juga bisa berperan sebagai tempat
sharing ilmu dan diskusi, sehingga pembelajaran tidak hanya dilakukan di
sekolah saja.
Sedangkan untuk pembelajaran lewat media interaktif, kita bisa memanfaatkan fasilitas LCD proyektor dengan menggunakan file PDF, presentasi Power Point atau animasi Flash untuk menyampaikan materi yang dipelajari. Tentu siswa tidak akan mudah bosan dengan sistem belajar tersebut dibanding ketika guru menerangkan materi dengan panjang lebar di depan kelas. Kita juga bisa memanfaatkan perangkat multimedia lainnya seperti video, musik dan animasi untuk lebih menarik siswa dalam kegiatan belajar.
Keberadaan wahana-wahana edukasi dan sistem pembelajaran berbasis teknologi ini tentu membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Terutama untuk wahana-wahana edukasi teknologi yang akan meningkatkan daya serap siswa akan ilmu yang dipelajari. Namun untuk mencoba wahana-wahana edukasi berbasis teknologi, para pelajar ini harus mengunjunginya di taman rekreasi yang harga tiketnya tidak bisa dibilang murah. Selain itu keberadaannya hanya tersebar di beberapa kota besar saja sehingga tidak semua siswa bisa mencobanya.
Inovasi baru perlu dilakukan untuk mengatasinya dengan menghadirkan wahana-wahana berbasis teknologi ini di sekolah-sekolah atau minimal di tiap-tiap kota. Mungkin ini akan memakan biaya yang cukup besar, namun terkadang investasi dengan dana besar diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Keberadaan wahana-wahana edukasi yang berbasis teknologi ini tentu akan membuat siswa semakin semangat dalam belajar. Dan jika inovasi tersebut dijalankan, maka tiap siswa di seluruh wilayah bisa memanfaatkan fasilitas wahana edukasi tersebut dengan maksimal. Selain itu, siswa juga bisa mengisi hari liburnya dengan mengunjungi wahana-wahana edukasi ini. Tentu ini lebih bermanfaat dibandingkan tempat-tempat wisata lainnya.
Sedangkan untuk pembelajaran lewat media interaktif, kita bisa memanfaatkan fasilitas LCD proyektor dengan menggunakan file PDF, presentasi Power Point atau animasi Flash untuk menyampaikan materi yang dipelajari. Tentu siswa tidak akan mudah bosan dengan sistem belajar tersebut dibanding ketika guru menerangkan materi dengan panjang lebar di depan kelas. Kita juga bisa memanfaatkan perangkat multimedia lainnya seperti video, musik dan animasi untuk lebih menarik siswa dalam kegiatan belajar.
(Pembelajaran dengan teknologi LCD proyektor)
Keberadaan wahana-wahana edukasi dan sistem pembelajaran berbasis teknologi ini tentu membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Terutama untuk wahana-wahana edukasi teknologi yang akan meningkatkan daya serap siswa akan ilmu yang dipelajari. Namun untuk mencoba wahana-wahana edukasi berbasis teknologi, para pelajar ini harus mengunjunginya di taman rekreasi yang harga tiketnya tidak bisa dibilang murah. Selain itu keberadaannya hanya tersebar di beberapa kota besar saja sehingga tidak semua siswa bisa mencobanya.
Inovasi baru perlu dilakukan untuk mengatasinya dengan menghadirkan wahana-wahana berbasis teknologi ini di sekolah-sekolah atau minimal di tiap-tiap kota. Mungkin ini akan memakan biaya yang cukup besar, namun terkadang investasi dengan dana besar diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
(Salah satu wahana edukasi berbasis teknologi)
Keberadaan wahana-wahana edukasi yang berbasis teknologi ini tentu akan membuat siswa semakin semangat dalam belajar. Dan jika inovasi tersebut dijalankan, maka tiap siswa di seluruh wilayah bisa memanfaatkan fasilitas wahana edukasi tersebut dengan maksimal. Selain itu, siswa juga bisa mengisi hari liburnya dengan mengunjungi wahana-wahana edukasi ini. Tentu ini lebih bermanfaat dibandingkan tempat-tempat wisata lainnya.
Dengan
banyaknya teknologi-teknologi yang bisa digunakan untuk wahana dan media
pembelajaran, tentu kita berharap agar dunia pendidikan Indonesia bisa
menjadi lebih baik lagi. Diharapkan dengan wahana-wahana rekreasi dan
wisata yang berbasis edukasi dan sistem pembelajaran yang lebih modern
tersebut dapat mencetak individu-individu yang pintar, cerdas, kreatif,
dan berkarakter. Dan harapannya tentu saja untuk mewujudkan masa depan
pendidikan yang lebih cerah dengan teknologi yang ada dan terus
berkembang ini.
(zakipedia)
Sumber : http://zakipedia.blogspot.com/2012/12/teknologi-cerdas-untuk-pendidikan-masa.html#ixzz2MqDTmPW5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar